Ayam broiler atau ayam ras pedaging ternyata memiliki sejarah yang cukup panjang. Zaman dahulu sebelum peternakan ayam pedaging berkembang, broiler adalah ayam jantan muda (cockerel) yang diafkir dari peternakan. Breeding nya sendiri dimulai sekitar tahun 1916.
Kedua jenis ayam memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam hal kesehatan. Ayam broiler memiliki kecenderungan untuk lebih rentan terhadap penyakit karena pertumbuhannya yang sangat cepat dan kepadatan tinggi dalam pemeliharaan. Sedangkan ayam negeri cenderung memiliki kekebalan yang lebih baik karena mengandalkan sistem kekebalan alaminya.
Daging ayam kampung berwarna lebih gelap dan lebih alot. Namun, rasa daging ayam kampung terasa lebih gurih. Hal tersebut karena dagingnya mengandung lebih banyak hemoglobin dari sel darah merah sehingga tinggi zat besi.
Jika ingin membuat kaldu, disarankan untuk menggunakan ayam kampung saja. Penggunaan ayam kampung dapat membuat kaldu lebih gurih dan sedap.
Lebih lanjut, untuk memilih mana yang lebih baik juga penting unuk melihat kesegaran dan asal produksi ayam. Beberapa ayam yang sudah dipotong dan dijual di pasar tradisional biasanya memiliki kesegaran yang berbeda-beda. Oleh sebabnya pastikan memilih ayam segar yang dicirikan dengan warna merah muda bukan abu-abu atau gelap, bau segar bukan bau anyir menyengat, tekstur kenyal bukan lembek berair dan darah ayam yang keluar dalam jumlah wajar.
Bimas ayam broiler tahun 1978 merupakan jawaban atas menurunnya populasi sapi saat itu. Sejalan dengan itu, permintaan penduduk terhadap ayam broiler meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan.
Dari segi nutrisi, ayam buras mempunyai kandungan nilai gizi yang cukup baik. Hal ini karena kandungan karbohidrat serta proteinnya cukup tinggi dan kandungan lemak cukup rendah dari pada dengan ayam negeri.
Dalam memutuskan untuk memelihara jenis ayam tertentu, penting bagi kita untuk mempertimbangkan kebutuhan kita sendiri serta memastikan pengelolaan peternakan yang baik agar mendapatkan hasil yang diinginkan.
Oleh karenanya, penting untuk mengetahui perbedaan ayam kampung dan ayam negeri agar tidak keliru saat membeli dan mengolahnya.
Ayam kampung dipelihara oleh peternak dengan dilepas bebas. Ayam akan mencari makannya sendiri atau peternak akan memberikan makan biasa seperti sisa nasi kering. Ayam kampung dipelihara tanpa diberi perlakuan khusus. Ayam kampung bisa dipanen setelah enam bulan.
Mampu meredam gejolak yang bersumber dari faktor eksternal dan mengelola risiko yang mungkin timbul serta mampu memanfaatkan peluang-peluang yang ada.
Ayam negeri adalah ayam yang telah mengalami pemuliaan intensif untuk meningkatkan produktivitasnya. Mereka adalah hasil dari seleksi genetik dan persilangan yang bertujuan untuk menghasilkan lebih banyak telur dan daging. Ayam negeri biasanya dikembangkan ayam negeriku dalam lingkungan peternakan komersial.
Ayam kampung memiliki variasi warna bulu yang lebih besar dan seringkali memiliki penampilan yang lebih beragam. Mereka cenderung memiliki tubuh yang lebih kecil dan ramping, serta bulu-bulu di kaki.
Ayam kampung mengalami proses pemeliharaan dan perkembangbiakkan untuk menghasilkan beragam varietas. Selain itu, jenis-jenis dari ayam kampung berikut juga didukung oleh perbedaan wilayah atau daerah perkembangbiakkan.